TITRASI
KADAR MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG
(ANTASIDA DOEN) MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA
NAMA
ANGGOTA :
Natalia
Natasya Ariska
Nico
Owen Hadinata
Kelas
XI IPA 1
SMA
XAVERIUS 1 KOTA JAMBI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan laporan kimia berjudul “Titrasi Kadar
Magnesium Hidroksida dan Allumunium
Hidroksida Dalam Obat Maag ( Antasida Doen) Melalui Metode Titrasi Asam Basa ” dengan sangat baik meskipun masih terdapat banyak
kekurangan didalamnya.
Pada kesempatan ini, kami selaku para peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Pada kesempatan ini, kami selaku para peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd selaku guru pembimbing dalam mata pelajaran kimia
kelas XI IPA yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan ilmu kepada
peneliti, sehingga peneliti dapat mencapai tujuan akhir dari praktikum ini.
2.
Kelompok 7 XI IPA 1 yang beranggotakan Natalia , Natasya Ariska , Nico dan Owen
Hadinata yang telah bekerja sama dengan baik dalam pelaksanaan praktikum dan
dalam pembuatan laporan hasil praktikum.
3.
Teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
melaksanakan praktikum dan pembuatan laporan.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, peneliti berharap
adanya kritik, dan saran demi perbaikan di laporan selanjutnya , mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Semoga laporan ini dapat bergunad an bermanfaat baik untuk pembaca, peneliti
berikutnya maupun pihak lainnya.
Jambi, 18 Mei 2016
Peneliti Kelompok 7
XI IPA 1
Oleh : Owen Hadinata
TUJUAN
Menghitung kadar magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan aluminium
hidroksida (Al(OH)3) dalam sampel obat maag bermerk antasida doen
dengan cara titrasi asam dan basa.
Oleh: Nico Noprianto
MANFAAT
Memalui praktikum ini, didapatkan kadar dari magnesium hidkroksida dan
aluminium hidroksida di dalam sampel obat maag.
Oleh: Nico Noprianto
TEORI SINGKAT
Maag sering disebut dengan radang lambung atau tukak lambung adalah gejala
penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada
lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada lambung. Penyebab maag
adalah naiknya asam pada lambung sehingga untuk menetralisirkannya dengan zat
bersifat basa.
Dengan demikian, solusi dari penyakit maag adalah dengan mengkonsumsi obat
namun tidak bisa sembuh secara total. Di dalam obat tersebut selalu mengandung
Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) dan Aluminium Hidroksida (Al(OH)3). Disini kita
akan menentukan kadar basa dengan metode titrasi yaitu sampel dilarutkan dengan
cairan kedalam labu ukur. Selanjutnya larutan tersebut dipipet dan ditambahkan
10 mL HCL dan 3 tetes indikator. Kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1050 M hingga
warna berubah menjadi merah muda (sangat pudar).
Oleh: Nico Noprianto
METODE
1.Alat dan Bahan
ALAT:
-Lumpung Porselin
-Labu Elenmeyer
-Gelas Ukur
-Pengaduk
-Tissue
- Label
-Timbangan
-Pipet Tetes
-Kertas
BAHAN:
-Obat Maag
-NaOH 0,1050 M
-Air Mineral 300 mL
-Indikator (Phenophetalien)
-HCL 0,1 M
Oleh: Nico Noprianto
2.Cara Kerja
1) .Foto
tablet obat maag, merk, dan catat kadarnya.Siswa menggunakan obat maag dengan
merk Antasida Doen yang
mengandung Alumunium Hidroksida / Al(OH)3 dan Magnesium Hidroksida
/Mg(OH)2.
/Mg(OH)2.
2).Ambil
obat tersebut dan timbang dengan alat digital analiytic balance. Catat massa
obat maag tersebut.
3).Gerus obat maag tersebut di dalam
lumpang porselin hingga halus
4). Ukur 100ml
air suling dalam gelas ukur. Tambahkan ke dalam lumpang porselin, aduk hingga
rata dan pindahkan ke dalam Erlenmeyer hingga tidak ada yang tersisa.
5).Ukur 10ml larutan obat maag dan masukkan ke dalam masing-masing 2 gelas Erlenmeyer. Tambahkan 10ml larutan HCl 0,1105M kedalam masing-masing gelas tersebut, aduk hingga homogen
1 6).Tambahkan 3 tetes pp/indikator pewarna ke dalam masing-masing
gelas. Kemudian tetesi satu persatu larutan NaOH hingga warna berubah menjadi
merah muda pertama kali. Catat jumlah tetesan yang diperlukan agar mencapai
titik akhir titrasi.
Oleh : Natasya
HASIL PENGAMATAN
Titrasi : NaOH 0,1 M
|
Volume larutan
|
Tetes NaOH 0,1 M
|
Volume NaOH 0,1 M
|
Total volume larutan
|
Foto warna TAT
|
Titrasi 1
|
10,15 mL
|
190 tetes
|
9,5
|
19,65 mL
|
|
Titrasi 2
|
10,15 mL
|
150 tetes
|
7,5
|
17,65 mL
|
Oleh : Nico Noprianto
PERHITUNGAN
Oleh : Natalia
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Melalui titrasi asam basa menggunakan NaOH 0.1050M diperoleh kadar
Allumunium Hidroksida sejumlah 200mg per tablet dan Magnesium Hidroksida
sejumlah 200 mg per tablet dengan netto tiap table 5 ml . Berdasarkan berat
tablet 1060 mg , maka diperoleh Allumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida
terkandung dalam tablet 100%.
Sementara pada kemasan obat maag (Antasida Doen) , tertera kadar asam
Allumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sebesar 200mg dan 200mg yang
artinya Allumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida yang terdapat pada
tablet obat maag.
Oleh : Natalia
KESIMPULAN
Melalui titrasi asam basa menggunakan NaOH 0.1050M diperoleh kadar Allumunium
Hidroksida sejumlah 200mg per tablet dan Magnesium Hidroksida sejumlah 200 mg
per tablet. Berdasarkan tablet 1060 mg , maka diperoleh persentase Allumunium
Hidroksida 8.766276% dan Magnesium Hidroksida 8.766276%. Bahan aktif dari obat
maag ini sekitar 100%. Sementara pada kemasan obat maag ( Antasida Doen) ,
tertera kadar asam Allumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sebesar 200mg
dan 200mg yang artinya kadar Allumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida
yang berjumlah 400 mg.
Oleh : Natalia
SARAN
1.Obat Maag harus dipastikan larut sepenuhnya agar hasil maksimal.
2.Penimbangan berat obat maag harus dilakukan dengan teliti tanpa
dipengaruhi faktor-faktor lainnya (udara).
3.Perhitungan banyak tetesan agar terjadi perubahan warna harus dihitung
dan diperhatikan agar mendapatkan hasil yang tepat.
4.Perubahan warna yang terjadi hampir tidak bisa diperkirakan , jadi
ketelitian peneliti harus diutamakan.
Oleh : Owen Hadinata
PENUTUP
Kami selaku kelompok peneliti dari XI IPA 1 ( Natalia , Nico , Natasya dan
Owen Hadinata) mengucapkan terima kasih banyak kepada guru pembimbing kami dan
teman-teman kami sekalian yang telah berkonstribusi dalam pembuatan laporan
ini.
Laporan kami
masih jauh dari kata sempurna , sehingga dibutuhkan saran dan kritik sehingga
laporan dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Demikian
laporan ini kami buat , semoga bermanfaat bagi teman-teman serta
peneliti-peneliti baru kedepannya.
Oleh : Owen Hadinata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar